DAMPAK LIMBAH TERHADAP BADAN AIR

DAMPAK LIMBAH TERHADAP BADAN AIR

Ipal Klinik, Ipal Komunal, Ipal Lab, Ipal Laboratorium, Ipal Laboratorium Kimia, Ipal Laboratorium Lingkungan, Ipal Laboratorrium, Ipal Limbah, Ipal Limbah Kimia, Ipal Limbah Tahu, Ipal Lingkungan, Ipal Malang, Ipal Murah, Ipal Pertanian, Ipal Peternakan, Ipal Puskesmas, Ipal Restorant, Ipal Rumah Sakit, Ipal Rumah Tangga, Ipal Sederhana, Ipal Sekolahan, Ipal Sulawesi Selatan, Ipal Sumatra Selatan, Ipal Sumatra Utara, Ipal Yogyakarta, Jasa Pemasangan Ipal, Jual Ipal, Jual Ipal Rumah Sakit Murah, Jual Tabung Ipal, Kepanjangan Ipal, Pelatihan Ipal, Pemasangan Ipal, Pengertian Ipal, Produsen Ipal, Septic Tank, Spesialis Ipal, Suplayer Ipal, Tabung Ipal, Tabung Ipal Mini, Wastewater, Wastewater Treatment Plant

limbah industri dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  1. Suhu

Setiap organisme mempunyai suhu minimum, optimum dan maksimum untuk hidupnya dan mempunyai kemampuan menyesuaikan diri sampai batas tertentu.  Suhu air mempunyai pengaruh yang besar dalam proses pertukaran zat atau metabolisme dari makhluk hidup. Selain itu suhu juga berpengaruh terhadap kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin tinggi temperatur suatu perairan, semakin cepat pula perairan tersebut mengalami kejenuhan. Suhu air untuk budidaya ikan berkisar antara 25–300C.

  1. pH

Efek polutan bersifat asam terhadap kehidupan ikan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakan. Batas minimum air tawar pada umumnya adalah pada pH 4 dan batas maksimum pada pH 11.

  1. Oksigen terlarut (DO)

Kadar DO merupakan salah satu parameter kualitas air yang penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Ikan memerlukan oksigen dalam bentuk oksigen terlarut. Oksigen terlarut dipengaruhi oleh suhu, pH dan karbondioksida. Air kolam yang mengandung konsentrasi oksigen terlaut yang rendah akan mempengaruhi kesehatan ikan, karena ikan lebih mudah terserang penyakit atau parasit. Bila konsentrasi oksigen terlarut dibawah 4–5 mg/l maka ikan tidak mau makan dan tidak berkembang dengan baik. Bila konsentrasi oksigen terlarut tetap sebesar 3 atau 4 mg/l untuk jangka waktu yang lama maka ikan akan menghentikan makan dan pertumbuhannya terhenti. Kadar oksigen 0,2–0,8 mg/l merupakan konsentrasi yang dapat mematikan ikan gurameh.

  1. Zat organik terlarut (BOD)

Zat organik terlarut menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut di badan air, sehingga badan air tersebut mengalami kekurangan oksigen yang sangat diperlukan oleh kehidupan air dan menyebabkan menurunnya kualitas badan air tersebut.

  1. COD (Chemical Oxygen Demand)

COD diperlukan untuk menentukan kekuatan pencemaran suatu limbah dengan mengukur jumlah oksigen untuk mengoksidasi zat–zat organik yang terdapat pada air limbah tersebut. COD adalah ukuran dari jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi kimia bahan–bahan organik perairan. COD juga dikatakan sebagai jumlah oksigen yang dikonsumsi.

Mengingat sifat–sifat limbah sedemikian kompleksnya maka cara pengolahannya harus disesuaikan dengan sifat–sifat limbah yang bersangkutan, harus dilakukan survey, analisis contoh limbah dan yang paling penting adalah dilakukan percobaan dalam skala laboratorium untuk menentukan parameter yang akan digunakan sebagai kriteria perencanaan. Proses pengolahan air limbah merupakan proses tiruan dari proses self purification, dengan kata lain yaitu proses pemurnian kembali pada badan air yang terkena buangan limbah tanpa pengolahan/bantuan manusia, dimana selama prosesnya meliputi tahapan–tahapan perbaikan kualitas air yang terdiri dari empat zone, yaitu dimulai dari zone degradasi, zone pengurai aktif, zone perbaikan dan zone normal yang waktunya dipersingkat.

Penyingkatan waktu tersebut dapat dilakukan dengan cara melalui pengolahan limbah. Unsur–unsur yang tidak dikehendaki kehadirannya dalam air limbah dapat dihilangkan dengan cara fisik, kimia, dan biologi. Cara pengolahan secara fisik disebut unit operasi. Sedangkan pengolahan dengan mempergunakan zat–zat kimia atau aktivitas biologi disebut unit proses. Pengolahan fisik sering disebut pengolahan primer dengan maksud untuk mereduksi zat padat tersusupensi dan tergantung dari waktu tinggal dalam bak pengendapan. Pengolahan kimia sering disebut pengolahan sekunder yang bertujuan untuk mengendapkan partikel yang mudah mengendap. Pengolahan biologi sering pula disebut pengolahan sekunder dengan tujuan untuk mengurangi kandungan bahan organik dalam limbah cair (BOD)

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *